Pulau Gili-Ketapang Probolinggo Cegah Difteri
Matahari masih malas untuk menampakkan tajinya, kami sudah harus memulai aktifitas. Dimulai dari kantor Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur kami awali perjalanan menuju Kota Probolinggo. Tujuan utama adalah melakukan rapid convenience assesment (RCA) suatu kegiatan untuk mengetahui validitas cakupan dan bagaimana tanggapan masyarakat apakah masih ada penolakan terhadap tindakan imunisasi difteri. Kota Probolinggo adalah salah satu dari sembilan belas (19) kabupaten/ kota yang mendapat program Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) di Jawa Timur.
Meningkatnya kejadian difteri di Jawa Timur (terutama di 19 kabupaten/ kota) harus segera diputus rantai penyebarannya. Dari beberapa bentuk upaya pencegahan salah satunya adalah program Sub PIN. Sasaran imunisasi ini adalah anak umur 2 bln - 15 tahun yang terbagi menjadi 3 (tiga) kategori yaitu untuk umur 2-36 bulan diberika imunisasi DPT-HB, umur 3-7 tahun dengan imunisasi DT dan 7-15 th mendapat imunisasi Td. Pelaksanaan kegiatan ini dimulai semenjak pertengahan Nopember 2012 dengan tempat pelaksanaan di pos-pos Sub PIN yang telah disiapkan. Pos PIN ini memanfaatkan posyandu, TK/ RA, SD dan SMP.
Setelah semua pos Sub PIN melakukan imunisasi, maka dilakukan RCA . Kegiatan ini diibaratkan sebagai sapu bersih terhadap anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi dan memonitor kemungkinan kejadian infeksi pasca imunisasi (KIPI). Petugas dari Provinsi Jawa Timur didampingi oleh petugas kabupaten/ kota serta tokoh masyarakat melakukan kunjungan rumah terhadap sejumlah sampel yang telah dipilih secara acak.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Probolinggo angka cakupan imunisasi difteri ini telah mencapai lebih dari 100 prosen, hal ini disebabkan karena bertambahnya jumlah anak yang mendapat imunisasi dibandingkan dengan jumlah sasaran. Penambahan ini terjadi karena urbanisasi dan adanya sejumlah anak sekolah dari luar wilayah Kota Probolinggo.
Hasil RCA yang diperoleh adalah Kota Probolinggo telah melaksanakan imunisasi kepada sasaran tanpa adanya KIPI. Bagi anak yang belum mendapatkan program imunisasi ini diwajibkan untuk dilakukan imunisasi di sarana pelayanan kesehatan yang ditunjuk.
Satu pengalaman yang tidak pernah kami lupakan dari kegiatan ini. Adalah Pulau Gili-Ketapang, sebuah pulau yang terletak di 5 mil lepas pantai utara Probolinggo. Secara administratif pulau ini masuk wilayah Kabupaten Probolinggo, tetapi karena Pelabuhan Tanjung Tembaga tempat kapal bersandar dan menuju pulau tersebut berada di Kota Probolinggo maka kami putuskan untuk mendatangi pulau tersebut.
Pulau seluas 68 Ha dan dihuni kurang lebih 8000 jiwa dengan hampir 100 prosen mata pencahariannya sebagai nelayan ini dapat ditempuh selama 30 menit - 1 jam. Semakin mendekati pulau kapal berlayar, mata kami semakin dimanjakan oleh keindahan pulau, ditambah dengan beningnya air laut dan pasir putihnya menambah eksotis pulau ini, bahkan menurut informasi penduduk, jika beruntung selama perjalanan kita bisa menyaksikan ikan-ikan besar seperti hiu, lumba-lumba dan paus.
Lepas dari segala buaian pulau yang indah memesona, kami tetap melakukan kegiatan survey hasil pelaksanaan imunisasi. Setibanya di pulau, kami disambut oleh keramahan masyarakat setempat dengan logat Bahasa Madura yang kental. Beruntung kami ditemani dan di fasilitasi oleh sahabat-sahabat Dinas Kesehatan Kota Probolinggo, sehingga kekurangan kami dalam berkomunikasi dengan Bahasa Madura sangat terbantu.
Bahagia terlihat dari wajah-wajah kami, perjalanan ke pulau yang begitu menyenangkan ditambah dengan hasil RCA. Data yang kami peroleh menyebutkan bahwa pulau ini telah ikut serta melakukan program Sub PIN imunisasi difteri. Sampel yang kami survey menunjukkan petugas kesehatan dan tokoh masyarakat telah memberikan imunisasi dan tidak dijumpai kejadian KIPI. Kebungahan kami memuncak ketika kami sengaja di sediakan hasil tangkapan laut oleh salah satu tokoh masyarakat setempat. begitu fresh dan lezat dengan sajian masakan tradisonalnya.
Akhir sebuah perjalanan di pulau nan elok menawan tersebut adalah meningkatkan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan. Sebuah pulau indah telah ikut serta berupaya memutus rantai penyebaran penyakit difteri.
Terimakasih kami ucapkan kepada segenap SDM Dinas Kesehatan Kota Probolinggo beserta semua unsur terkait dan seluruh masyarakat Gili-Ketapang. Besar harapan kami masyarakat akan terbebas dari penyakit terutama difteri sehingga terwujud masyarakat yang sehat guna mencapai produktifitas yang optimal.
Matahari masih malas untuk menampakkan tajinya, kami sudah harus memulai aktifitas. Dimulai dari kantor Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur kami awali perjalanan menuju Kota Probolinggo. Tujuan utama adalah melakukan rapid convenience assesment (RCA) suatu kegiatan untuk mengetahui validitas cakupan dan bagaimana tanggapan masyarakat apakah masih ada penolakan terhadap tindakan imunisasi difteri. Kota Probolinggo adalah salah satu dari sembilan belas (19) kabupaten/ kota yang mendapat program Sub Pekan Imunisasi Nasional (Sub PIN) di Jawa Timur.
Meningkatnya kejadian difteri di Jawa Timur (terutama di 19 kabupaten/ kota) harus segera diputus rantai penyebarannya. Dari beberapa bentuk upaya pencegahan salah satunya adalah program Sub PIN. Sasaran imunisasi ini adalah anak umur 2 bln - 15 tahun yang terbagi menjadi 3 (tiga) kategori yaitu untuk umur 2-36 bulan diberika imunisasi DPT-HB, umur 3-7 tahun dengan imunisasi DT dan 7-15 th mendapat imunisasi Td. Pelaksanaan kegiatan ini dimulai semenjak pertengahan Nopember 2012 dengan tempat pelaksanaan di pos-pos Sub PIN yang telah disiapkan. Pos PIN ini memanfaatkan posyandu, TK/ RA, SD dan SMP.
Setelah semua pos Sub PIN melakukan imunisasi, maka dilakukan RCA . Kegiatan ini diibaratkan sebagai sapu bersih terhadap anak-anak yang belum mendapatkan imunisasi dan memonitor kemungkinan kejadian infeksi pasca imunisasi (KIPI). Petugas dari Provinsi Jawa Timur didampingi oleh petugas kabupaten/ kota serta tokoh masyarakat melakukan kunjungan rumah terhadap sejumlah sampel yang telah dipilih secara acak.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota Probolinggo angka cakupan imunisasi difteri ini telah mencapai lebih dari 100 prosen, hal ini disebabkan karena bertambahnya jumlah anak yang mendapat imunisasi dibandingkan dengan jumlah sasaran. Penambahan ini terjadi karena urbanisasi dan adanya sejumlah anak sekolah dari luar wilayah Kota Probolinggo.
Hasil RCA yang diperoleh adalah Kota Probolinggo telah melaksanakan imunisasi kepada sasaran tanpa adanya KIPI. Bagi anak yang belum mendapatkan program imunisasi ini diwajibkan untuk dilakukan imunisasi di sarana pelayanan kesehatan yang ditunjuk.
Satu pengalaman yang tidak pernah kami lupakan dari kegiatan ini. Adalah Pulau Gili-Ketapang, sebuah pulau yang terletak di 5 mil lepas pantai utara Probolinggo. Secara administratif pulau ini masuk wilayah Kabupaten Probolinggo, tetapi karena Pelabuhan Tanjung Tembaga tempat kapal bersandar dan menuju pulau tersebut berada di Kota Probolinggo maka kami putuskan untuk mendatangi pulau tersebut.
Pulau seluas 68 Ha dan dihuni kurang lebih 8000 jiwa dengan hampir 100 prosen mata pencahariannya sebagai nelayan ini dapat ditempuh selama 30 menit - 1 jam. Semakin mendekati pulau kapal berlayar, mata kami semakin dimanjakan oleh keindahan pulau, ditambah dengan beningnya air laut dan pasir putihnya menambah eksotis pulau ini, bahkan menurut informasi penduduk, jika beruntung selama perjalanan kita bisa menyaksikan ikan-ikan besar seperti hiu, lumba-lumba dan paus.
Lepas dari segala buaian pulau yang indah memesona, kami tetap melakukan kegiatan survey hasil pelaksanaan imunisasi. Setibanya di pulau, kami disambut oleh keramahan masyarakat setempat dengan logat Bahasa Madura yang kental. Beruntung kami ditemani dan di fasilitasi oleh sahabat-sahabat Dinas Kesehatan Kota Probolinggo, sehingga kekurangan kami dalam berkomunikasi dengan Bahasa Madura sangat terbantu.
Bahagia terlihat dari wajah-wajah kami, perjalanan ke pulau yang begitu menyenangkan ditambah dengan hasil RCA. Data yang kami peroleh menyebutkan bahwa pulau ini telah ikut serta melakukan program Sub PIN imunisasi difteri. Sampel yang kami survey menunjukkan petugas kesehatan dan tokoh masyarakat telah memberikan imunisasi dan tidak dijumpai kejadian KIPI. Kebungahan kami memuncak ketika kami sengaja di sediakan hasil tangkapan laut oleh salah satu tokoh masyarakat setempat. begitu fresh dan lezat dengan sajian masakan tradisonalnya.
Akhir sebuah perjalanan di pulau nan elok menawan tersebut adalah meningkatkan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Tuhan. Sebuah pulau indah telah ikut serta berupaya memutus rantai penyebaran penyakit difteri.
Terimakasih kami ucapkan kepada segenap SDM Dinas Kesehatan Kota Probolinggo beserta semua unsur terkait dan seluruh masyarakat Gili-Ketapang. Besar harapan kami masyarakat akan terbebas dari penyakit terutama difteri sehingga terwujud masyarakat yang sehat guna mencapai produktifitas yang optimal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar