DETEKSI DINI DALAM
MENGURANGI KECELAKAAN LALU LINTAS
Kecelakaan di Indonesia menjadi
masalah serius, bahkan pada tahun 2012 ini menjadi penyebab kematian utama di
Indonesia. Disamping itu angka kecacatan akibat kecelakaan juga sangat tinggi. Torehan
besar dicatat oleh Jawa Timur sebagai peringkat pertama kejadian kecelakaan.
Data yang di tulis oleh Harian Sindo pada tahun 2010 kasus kecelakaan 11.263,
sedangkan pada tahun 2011 sebanyak 21.251 kasus. Jumlah kematiannya juga sangat
tinggi yaitu 5.442 di tahun 2010 dan 5.395 tahun 2011. Jika dihitung maka
kematian akibat kecelakaan ini 14 jiwa tiap harinya. Dampak dari kecelakaan ini
sangat luas, mulai dari menurunnya produktifitas akibat kecacatan, berkurangnya
usia produktif akibat kematian dan tentunya terjadi peningkatan cost yang harus dikeluarkan untuk biaya
pengobatan.
Banyak faktor penyebab terjadinya
kecelakaan diantaranya kondisi kendaraan yang kurang layak, akses jalan yang
kurang baik, semakin padatnya jumlah kendaraan di jalan dan kelalaian manusia. Manusia
sangat berperan dalam terjadinya kecelakaan. Butuh kondisi kesehatan fisik dan
emosional yang baik saat menjalankan kendaraan.
Selama ini kesehatan pengendara (sopir)
kendaraan umum (bus, angkutan kota dan lain-lain) kurang begitu diperhatikan baik
oleh pemerintah maupun oleh pengusaha angkutan. Padahal keselamatan dijalan
sangat ditentukan oleh pengendara. Banyak kecelakaan yang diakibatkan oleh kelalaian
manusia dalam mengendarai kendaraan.
Menjelang perayaan hari-hari
besar seperti Hari Raya Idul Fitri dan Perayaan Natal serta tahun baru,
masyarakat di seluruh Indonesia banyak yang melakukan perjalanan baik dalam kota
maupun antarkota dengan berbagai maksud dan tujuan. Kecelakaan banyak terjadi
pada saat-saat seperti ini. Untuk menghindari dan mencegah kemungkinan terjadinya
kecelakaan lalu lintas perlu dilakukan deteksi dini kesehatan pengendara.
Dalam rangka meningkatkan
kenyamanan dan kemanan masyarakat pengguna jasa transportasi tersebut, maka
Dinas BBTKLPP, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya,
Dinas Perhubungan, Kepolisian, Rumah Sakit, Kantor Kesehatan Pelabuhan di
Wilayah Jawa Timur melaksanakan pemeriksaan deteksi dini bagi para pengendara jalan, terutama sopir
angkutan umum. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan kemungkinan
penggunaan amphetamine melalui pemeriksaan urine, melakukan deteksi kandungan
alkohol dengan pemeriksaan nafas, pemeriksaan gula dalam darah dan pemeriksaan
tanda vital sebelum sopir melakukan perjalanan.
Selain perhatian dari pemerintah,
faktor yang tidak kalah pentingnya dalam menjaga keselamatan pengendara di
jalan adalah kesadaran pengendara dalam menjalankan kendaraannya secara aman,
mematuhi rambu-rambu lalu lintas, saling menghormati sesama pengguna jalan dan
tentunya selalu menjaga kesehatan dan kebugaran fisik.
Mari kita bersama-sama berupaya
menekan jumlah kecelakaan sehingga kesakitan, kecacatan dan kematian menjadi
berkurang. Bukan tidak mungkin angka itu menjadi zero accident. Indah juga kalau negeri kita bebas dari kecelakaan
lalu lintas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar