Rabu, 23 Januari 2013

Deteksi Dini dalam Mengurangi Kecelakaan Lalu Lintas

DETEKSI DINI DALAM MENGURANGI KECELAKAAN LALU LINTAS

Kecelakaan di Indonesia menjadi masalah serius, bahkan pada tahun 2012 ini menjadi penyebab kematian utama di Indonesia. Disamping itu angka kecacatan akibat kecelakaan juga sangat tinggi. Torehan besar dicatat oleh Jawa Timur sebagai peringkat pertama kejadian kecelakaan. Data yang di tulis oleh Harian Sindo pada tahun 2010 kasus kecelakaan 11.263, sedangkan pada tahun 2011 sebanyak 21.251 kasus. Jumlah kematiannya juga sangat tinggi yaitu 5.442 di tahun 2010 dan 5.395 tahun 2011. Jika dihitung maka kematian akibat kecelakaan ini 14 jiwa tiap harinya. Dampak dari kecelakaan ini sangat luas, mulai dari menurunnya produktifitas akibat kecacatan, berkurangnya usia produktif akibat kematian dan tentunya terjadi peningkatan cost yang harus dikeluarkan untuk biaya pengobatan.

Banyak faktor penyebab terjadinya kecelakaan diantaranya kondisi kendaraan yang kurang layak, akses jalan yang kurang baik, semakin padatnya jumlah kendaraan di jalan dan kelalaian manusia. Manusia sangat berperan dalam terjadinya kecelakaan. Butuh kondisi kesehatan fisik dan emosional yang baik saat menjalankan kendaraan. 

Selama ini kesehatan pengendara (sopir) kendaraan umum (bus, angkutan kota dan lain-lain) kurang begitu diperhatikan baik oleh pemerintah maupun oleh pengusaha angkutan. Padahal keselamatan dijalan sangat ditentukan oleh pengendara. Banyak kecelakaan yang diakibatkan oleh kelalaian manusia dalam mengendarai kendaraan.

Menjelang perayaan hari-hari besar seperti Hari Raya Idul Fitri dan Perayaan Natal serta tahun baru, masyarakat di seluruh Indonesia banyak yang melakukan perjalanan baik dalam kota maupun antarkota dengan berbagai maksud dan tujuan. Kecelakaan banyak terjadi pada saat-saat seperti ini. Untuk menghindari dan mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan lalu lintas perlu dilakukan deteksi dini kesehatan pengendara. 

Dalam rangka meningkatkan kenyamanan dan kemanan masyarakat pengguna jasa transportasi tersebut, maka Dinas BBTKLPP, Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Lalu Lintas Angkutan Jalan Raya, Dinas Perhubungan, Kepolisian, Rumah Sakit, Kantor Kesehatan Pelabuhan di Wilayah Jawa Timur melaksanakan pemeriksaan deteksi dini  bagi para pengendara jalan, terutama sopir angkutan umum. Pemeriksaan yang dilakukan meliputi pemeriksaan kemungkinan penggunaan amphetamine melalui pemeriksaan urine, melakukan deteksi kandungan alkohol dengan pemeriksaan nafas, pemeriksaan gula dalam darah dan pemeriksaan tanda vital sebelum sopir melakukan perjalanan.

Selain perhatian dari pemerintah, faktor yang tidak kalah pentingnya dalam menjaga keselamatan pengendara di jalan adalah kesadaran pengendara dalam menjalankan kendaraannya secara aman, mematuhi rambu-rambu lalu lintas, saling menghormati sesama pengguna jalan dan tentunya selalu menjaga kesehatan dan kebugaran fisik.


 
Mari kita bersama-sama berupaya menekan jumlah kecelakaan sehingga kesakitan, kecacatan dan kematian menjadi berkurang. Bukan tidak mungkin angka itu menjadi zero accident. Indah juga kalau negeri kita bebas dari kecelakaan lalu lintas.

Tidak ada komentar: