Kamis, 28 Maret 2013

BEGITU HEBATNYA AIR SUSU IBU (ASI)



Air susu ibu (ASI) adalah salah satu dari beribu-ribu anugerah terindah yang diberikan Tuhan kepada para ibu dan dirasakan oleh bayi.  Dengan ASI bayi dapat tumbuh dan berkembang dengan optimal, apalagi jika pemberian ASI sampai 2 tahun. Reflek pertama-tama bayi baru lahir adalah reflek menghisap (rooting reflek) belum mempunyai kemampuan untuk mengunyah, jadi bayi hanya bisa mengonsumsi makanan cair saja. 

Jika dibandingkan dengan makanan cair lain,  ASI paling cocok untuk bayi. Disamping bentuknya, komposisi ASI adalah makanan yang aman dan mengandung ketercukupan gizi bagi bayi. Salah satu zat gizi penting yang terkandung dalam ASI adalah DHA (dacosahexaenoic), zat ini merupakan perpaduan dua molekul asam lemak essensial tak jenuh yaitu asam lenoleat dan alfa asam lenoleat. DHA ini salah satu fungsinya adalah membantu pertumbuhan system syaraf bayi. Disamping itu didalam ASI juga berisi lactobacillus bifidus yang merupakan flora normal usus dan merangsangsang imunitas terhadap diare dan infeksi saluran pernafasan. Menurut penelitian yang dilakukan olh Anderson tahun 1999 bayi yang diberikan ASI cenderung mempunyai IQ (Intelligence Quotient) yang lebih baik. Selain zat-zat tersebut ASI juga mengandung beberapa gizi antara laian : energy (67 Kcal), total solid (12,4 g), protein (1,2 g), rasio kosein : whey (1 : 1,5), lactose (7,0 g), lemak (3,8 g), vitamin A (53 ug), karoten (27 ug), vitamin D (0,01 ug), Vitamin C (4,30 mg), dan masih banyak kandungan gizi lainnya.

Saat ini bayi baru lahir harus segera mungkin disusukan kepada ibunya, tindakan ini biasa disebut dengan tindakan inisiasi menyusui dini (IMD). Hal ini dimaksudkan agar bayi segera mendapatkan kolostrum. Kolostrum adalah Air berwarna putih kekuningan yang keluar pertama kali dari kelenjar susu (mammary gland). Cairan kolostrum tidak banyak dan hanya didapat dalam waktu yang tidak lama, namun cairan ini begitu penting bagi kesehatan bayi saat itu dan kelak dikemudian hari. Kolustrum lebih unggul dari ASI berikutnya, karena mengandung lebih banyak protein, enzim lisozim, laktoperosidase, lactobaccilus bifidus, antioksidan dan immunoglobulin terutama immunoglobulin A yang berperan dalam sistem imunitas bayi.
Bayi umur 0-6 bulan hanya boleh diberikan ASI saja tanpa diberikan makanan tambahan lain (ASI Eksklusif), karena kandungan gizi ASI adalah yang paling pas untuk bayi. Alasan lain pemberian ASI eksklusif adalah umur 0-6 bulan saluran pencernaan bayi belum siap melakukan fungsinya untuk proses pengolahan makanan selain ASI, bentuk dan komposisi yang mampu diterima dengan baik saluran penceraan adalah ASI. Faktanya bayi yang diberikan ASI eksklusif saja jauh lebih tahan terhadap penyakit sehingga jumlah kematiannya juga dapat ditekan.

Pemerintah maupun pihak swasta sudah berupaya untuk mendorong ibu memberikan ASI kepada bayinya. Upaya tersebut melalui berbagai bentuk misalnya : promosi ASI eksklusif, pendidikan ASI secara formal, rumah sakit saying ibu dan bayi (RSSIB), program ASI di perusahaan atau tempat kerja dan lain-lain. Namun dari sekian upaya yang telah dilakukan masih banyak ibu yang belum menyukan ASI kepada bayinya, atau jikalaupun sudah memberikan ASI tetapi waktu pemberiannya tidak sampai 2 tahun penuh. Bahkan angka bayi yang mendapatkan ASI Eksklusif menurut Riset Kesehatan Dasar tahun 2010 hanya 15,3 persen.

Beberapa yang menjadi penyebab hambatan dalam menyusui adalah : ibu tidak langsung menyusui karen masih lelah sehabis melahirkan, ibu akan segera mulai bekerja atau bersosialisasi, banyak ibu terutama ibu muda yang menginginkan tubuhnya cepat pulih kembali setelah hamil, munculnya kehawatiran ibu tak mampu menyusui (psikologis), terjadinya penyakit (misalnya : mastistis, sepsis dan lain-lain), tingkat pendidikan yang rendah, faktor sosial ekonomi, kepercayaan yang tinggi terhadap susu. Faktor penghambat itu saat ini masih begitu melekat di masyarakat mulai dari sosial ekonomi rendah sampai tingkat sosial ekonomi tinggi.
Upaya-upaya memang harus terus dilakukan untuk keberhasilan program pemberian ASI ini. Selama ini sudah dibuat regulasi dari pemerintah dengan dukungan komitmen global, namun upaya ini juga harus ditunjang dengan komitmen yang tinggi untuk :
  1.  Peningkatan pengetahuan bagi masyarakat melalui promosi kesehatan mengenai ASI harus ditingkatkan pada semua lapisan masyarakat terutama pada calon ibu dan ibu muda.
  2. Meluruskan informasi susu formula yang berdedar di masyarakat agar masyarakat mengerti keunggulan ASI.
  3. Mengikutsertakan semua kalangan masyarakat (praktisi kesehatan, nonkesehatan, tokoh masyarakat, tokoh agama, kelompok-kelompok masyarakat dan semua pelaku kehidupan), artinya bahwa semua orang diberdayakan agar semua ibu mampu dan mau menyusui bayi nya.
  4.  Meningkatkan derajat kesehatan calon ibu, ibu hamil dan melahirkan agar ASI lancar dan mampu memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.
  5. Upaya yang juga penting adalah pembentukan dan penguatan kesadaran dari semua masyarakat akan pentingnya ASI.

Anugrah yang diberikan oleh Tuhan, tanpa membeli dan tanpa bersusah payah untuk memperolehnya kenapa harus disia-siakan?.
Manusia sehat dan cerdas berawal dari bayi yang menyusu ASI.

And special for my mother…. Thanks for your breast feeding……

Tidak ada komentar: