Sabtu, 10 Agustus 2013

DIET BIJAK MENJELANG DAN PASCA HARI FITRI

Mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim yang saat ini sedang menjalani kewajiban menjalankan ibadah puasa di Bulan Ramadhan. Perlu pengaturan makanan agar selama menjalankan ibadah tetap sehat dan mendapat kesehatan yang optimal setelah prosesi ibadah selesai. Apabila pengelolaan diet selama dan sesudah Ramadhan dilakukan dengan sembarangan maka bukan kesehatan yang didapat tetapi justru penyakit yang akan diderita. Selama satu buln umat muslim salng berlomba untuk mendapatkan pahala sebanyak-banyaknya, karena Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuk berkah dan ampunan. Selama 24 jam dalam satu hari kegiatan yang mebutuhkan aktifitas fisik dan mental terus dijalani.

Dalam menunjang kegiatan tersebut diperlukan kondisi fisik dan psikis yang baik. Agar seluruh ibadah berjalan dengan sempurna dan kondisi fisik serta psikis yang optimal dapat diperoleh seperti maksud dari seluruh ibadah di Bulan Ramadhan, maka diperlukan manajemen pola hisup yang benar, termasuk pengaturan pola diet. Selama sebelas bulan dalam satu tahun kaum muslim dibiasakan untuk makan dan minum pada siang hari, berbeda dengan satu bulan khusus ini, karena dalam bulan ini kaum muslim melakukan aktifitas makan dan minum pada malam hari. Disinilah perlunya kepintaran dalam mengatur jenis, waktu dan komposisi makanan yang di konsumsi.

Sebenanya tidak ada perlakuan khusus dalam pengaturan diet bagi mereka yang sudah terbiasa menjalankan pola diet dengan benar. Hanya mengubah waktu makan yang biasanya dilakukan pada siang hari di ubah menjadi malam hari, namun demikian ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain :
  1. Komposisi makanan yang dikonsumsi seimbang antara karbohidrat, protein, mineral, vitamin dan zat gizi lainnya
  2. Ketercukupan serat dalam makanan sangat penting untuk membantu peristaltik usus dalam melakukan gerakan pasasi menuju rectum agar terhindar dari kondisi konstipasi atau sembelit
  3. Asupan cairan yang cukup untuk menunjang kera ginjal dan saluran kemih serta menjaga keseimbangan cairan elektrolit dan menghindari dehydrasi. Perlu juga diingat untuk menghindari minuman yang bersoda pada saat sahur dan buka
  4. Diupayakan untuk selalu melengkapi menu makan besar dengan buah-buahan segar
  5. Waktu makan yang direkomendasikan adalah dua sampai tiga kali (berbuka, sehabis tarawih dan saat sahur)dengan porsi cukup diselingi dengan senack atau makanan ringan
  6. Menghindari makanan yang mengandung pengawet bukan untuk makanan, tinggi minyak dan beberapa makanan yang menyebabkan rasa haus di siang hari
  7. Pada kondisi tertentu, seperti adanya penyakit diabetes militus, gastritis atau penyakit saluran pencernaan lainnya, penyakit ginjal dan saluran kemih maka pengaturan diet selama Ramadhan disesuaikan dengan anjuran petugas kesehatan

1    Setelah tubuh terbiasa mengonsumsi makanan di malam hari, tepat stu bulan kebiasaan tersebut harus diubah menjadi siang hari kembali. Apabila pengaturan tidak tepat juga akan berdampak kurang baik bagi tubuh. Bebrapa kondisi yang biasanya terjadi adalah diare, sembelit, mual, muntah atau munculnya penyakit serius lainnya seperti hypertensi, hyperlidemia, stroke, diabetes militus, heart attack an lain-lain.

Lebaran (Idul Fitri) identik dengan berbagai makanan yang “enak”, seperti daging, santan, telor dan semua makanan berbahan dasar telor, gula dan makanan manis, coklat, serta makanan mewah lainnya. Mengonsumsi makanan tersebut secara berlebihan tanpa adanya “aturan main” sangat berpotensi mendatangkan beberapa penyakit serius. Banyak mayarakat kurang menyadari akan arti hakekat puasa sehingga setelah selesai puasa seakan terlepas dari penjara dan mengonsumsi segala makanan dalam jumlah dan waktu yang berlebihan. Akibatnya beberapa penyakit akan mudah hinggap, mulai dari penyakit ringan seperti gastritis dengan mual muntah sampai penyakit berat seperti diabetes militus, hypertensi, hyperlidemia, stroke, diabetes militus, heart attack an lain-lain. Hal ini dibuktikan jumlah Penderita penyakit diatas di rumah sakit dan sarana pelayanan kesehatan lainnya meningkat tajam.

Moment sakral  ini tetap dapat dijalani dengan sempurna dan khusyuk dengan tetap mengatur pola makan yang benar. Komposisi makanan harus tetap seimbang, cukup sayuran dan buah. Membatasi konsumsi daging, makanan manis dan asin agar tidak berlebihan. Menambah konsumsi cairan pada saat melakukan aktifitas fisik yang tinggi. Hal-hal tersebut adalah beberapa cara bijak dalam menjaga kesehatan tubuh selama lebaran.


Sekarang anda tinggal memilih, tetap melanjutkan pengaturan diet yang sudah dijalankan selama Bulan Ramadhan atau mengubah pola makan dengan mengonsumsi semua makanan tanpa adanya “pengaturan” yang benar. Ingat… kesehatan ada ditangan anda sendiri.

Tidak ada komentar: