Mayoritas penduduk Indonesia
adalah muslim yang saat ini sedang menjalani kewajiban menjalankan ibadah puasa
di Bulan Ramadhan. Perlu pengaturan makanan agar selama menjalankan ibadah
tetap sehat dan mendapat kesehatan yang optimal setelah prosesi ibadah selesai.
Apabila pengelolaan diet selama dan sesudah Ramadhan dilakukan dengan
sembarangan maka bukan kesehatan yang didapat tetapi justru penyakit yang akan
diderita. Selama satu buln umat muslim salng berlomba untuk mendapatkan pahala
sebanyak-banyaknya, karena Bulan Ramadhan adalah bulan yang penuk berkah dan
ampunan. Selama 24 jam dalam satu hari kegiatan yang mebutuhkan aktifitas fisik
dan mental terus dijalani.
Dalam menunjang kegiatan tersebut
diperlukan kondisi fisik dan psikis yang baik. Agar seluruh ibadah berjalan
dengan sempurna dan kondisi fisik serta psikis yang optimal dapat diperoleh
seperti maksud dari seluruh ibadah di Bulan Ramadhan, maka diperlukan manajemen
pola hisup yang benar, termasuk pengaturan pola diet. Selama sebelas bulan
dalam satu tahun kaum muslim dibiasakan untuk makan dan minum pada siang hari,
berbeda dengan satu bulan khusus ini, karena dalam bulan ini kaum muslim
melakukan aktifitas makan dan minum pada malam hari. Disinilah perlunya
kepintaran dalam mengatur jenis, waktu dan komposisi makanan yang di konsumsi.
Sebenanya tidak ada perlakuan
khusus dalam pengaturan diet bagi mereka yang sudah terbiasa menjalankan pola
diet dengan benar. Hanya mengubah waktu makan yang biasanya dilakukan pada
siang hari di ubah menjadi malam hari, namun demikian ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan antara lain :
- Komposisi makanan yang dikonsumsi seimbang antara karbohidrat, protein, mineral, vitamin dan zat gizi lainnya
- Ketercukupan serat dalam makanan sangat penting untuk membantu peristaltik usus dalam melakukan gerakan pasasi menuju rectum agar terhindar dari kondisi konstipasi atau sembelit
- Asupan cairan yang cukup untuk menunjang kera ginjal dan saluran kemih serta menjaga keseimbangan cairan elektrolit dan menghindari dehydrasi. Perlu juga diingat untuk menghindari minuman yang bersoda pada saat sahur dan buka
- Diupayakan untuk selalu melengkapi menu makan besar dengan buah-buahan segar
- Waktu makan yang direkomendasikan adalah dua sampai tiga kali (berbuka, sehabis tarawih dan saat sahur)dengan porsi cukup diselingi dengan senack atau makanan ringan
- Menghindari makanan yang mengandung pengawet bukan untuk makanan, tinggi minyak dan beberapa makanan yang menyebabkan rasa haus di siang hari
- Pada kondisi tertentu, seperti adanya penyakit diabetes militus, gastritis atau penyakit saluran pencernaan lainnya, penyakit ginjal dan saluran kemih maka pengaturan diet selama Ramadhan disesuaikan dengan anjuran petugas kesehatan
1 Setelah tubuh terbiasa
mengonsumsi makanan di malam hari, tepat stu bulan kebiasaan tersebut harus
diubah menjadi siang hari kembali. Apabila pengaturan tidak tepat juga akan
berdampak kurang baik bagi tubuh. Bebrapa kondisi yang biasanya terjadi adalah
diare, sembelit, mual, muntah atau munculnya penyakit serius lainnya seperti
hypertensi, hyperlidemia, stroke, diabetes militus, heart attack an lain-lain.
Lebaran (Idul Fitri) identik
dengan berbagai makanan yang “enak”, seperti daging, santan, telor dan semua
makanan berbahan dasar telor, gula dan makanan manis, coklat, serta makanan
mewah lainnya. Mengonsumsi makanan tersebut secara berlebihan tanpa adanya
“aturan main” sangat berpotensi mendatangkan beberapa penyakit serius. Banyak
mayarakat kurang menyadari akan arti hakekat puasa sehingga setelah selesai
puasa seakan terlepas dari penjara dan mengonsumsi segala makanan dalam jumlah
dan waktu yang berlebihan. Akibatnya beberapa penyakit akan mudah hinggap,
mulai dari penyakit ringan seperti gastritis dengan mual muntah sampai penyakit
berat seperti diabetes militus, hypertensi, hyperlidemia, stroke, diabetes
militus, heart attack an lain-lain. Hal ini dibuktikan jumlah Penderita
penyakit diatas di rumah sakit dan sarana pelayanan kesehatan lainnya meningkat
tajam.
Moment sakral ini tetap dapat dijalani dengan sempurna dan
khusyuk dengan tetap mengatur pola makan yang benar. Komposisi makanan harus
tetap seimbang, cukup sayuran dan buah. Membatasi konsumsi daging, makanan
manis dan asin agar tidak berlebihan. Menambah konsumsi cairan pada saat melakukan
aktifitas fisik yang tinggi. Hal-hal tersebut adalah beberapa cara bijak dalam
menjaga kesehatan tubuh selama lebaran.
Sekarang anda tinggal memilih,
tetap melanjutkan pengaturan diet yang sudah dijalankan selama Bulan Ramadhan
atau mengubah pola makan dengan mengonsumsi semua makanan tanpa adanya
“pengaturan” yang benar. Ingat… kesehatan ada ditangan anda sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar